Bagi banyak orang tua, mengajar anak-anak keterampilan hidup seperti : cara naik sepeda, cara mengikuti petunjuk arah, cara menghormati orang lain dan sebagainya, sering kali lebih diutamakan daripada keterampilan berpikir kreatif. Padahal, menumbuhkan kreativitas pada si kecil juga tidak kalah penting. Seorang anak yang terbiasa berpikir kreatif dapat lebih mudah memecahkan masalah daripada anak yang selalu mengikuti perintah saat ia akan mencari solusi untuk sebuah masalah. Jadi, apa yang bisa kita lakukan sebagai orang tua untuk menumbuhkan kreativitas pada anak? Berikut ini beberapa kiat-kiat menyenangkan untuk mengajari si kecil cara berpikir kreatif:
- Ketika anak-anak meminta bantuan Anda untuk menyelesaikan suatu masalah, baik itu seperti mengerjakan PR yang sulit atau saat ia bertanya bagaimana caranya menjadi teman yang baik bagi orang lain, jangan langsung memberikannya jawaban yang pasti. Sebaliknya, tanyakan kepadanya apa yang ia pikirkan, dan berikan tepuk tangan serta pujian bagi semua jawaban yang ia berikan, terutama yang tidak terduga dan out of the box.
[bp_image image_id=”4947″ position=”center”][/bp_image] - Mintalah si kecil membayangkan seperti apa rasanya memiliki kekuatan super: “Kalau kamu punya kekuatan menghilang selama sehari, kamu mau ngapain nak?
- Minta pendapat anak Anda untuk membantu memecahkan masalah keluarga, seperti: “Ruang tamu selalu berantakan ya. Menurut kamu apa yang harus kita lakukan?” pertanyaan seperti ini akan membuat mereka merasa penting dan dibutuhkan oleh keluarga, mereka akan menciptakan ruang dan ide untuk memecahankan masalahnya sendiri, dan agar memberikan kesempatan bagi anak untuk dapat berkontribusi pada keluarga.
[bp_image image_id=”4958″ position=”center”][/bp_image] - Ajak si kecil jalan-jalan dan ajak ia untuk mengumpulkan batu, ranting, bunga, kerang, dan barang-barang lain dari alam. Ketika kalian kembali ke rumah, buatlah cerita bersama-sama tentang barang-barang yang telah dikumpulkan.
- Beri si kecil coret-coretan gambar dan ajak ia berimajinasi: “Kalau kamu bisa membuat sesuatu yang bisa bikin hidup lebih, apa yang mau kamu buat? Bentuknya kaya gimana? Terus benda itu bisa apa?”[bp_image image_id=”4969″ position=”center”][/bp_image]
- Selalu puji usaha si kecil, bukan hasilnya. “Ayah/mama bangga sekali ama kamu udah belajar yang rajin buat ujian. Aku tahu kamu belajar lama buat itu.” Memotivasi anak-anak untuk menggunakan pikiran mereka agar belajar belajar dan menyelesaikan masalah dapat membuat kesan yang bertahan lama, jauh lebih terkenang dibanding hasil tes atau ujiannya.
Dan mungkin yang paling penting, selalu ingat jika si kecil merasa sedih setelah gagal melakukan sesuatu, jangan beritahu dia jika itu tidak apa-apa. Segeralah beri ia pertanyaan: “Menurut kamu, kenapa kamu engga mendapatkan nilai yang lebih baik di ujian ini?” Pertanyaan seperti ini akan memberinya kesempatan untuk berpikir kreatif tentang pengalaman yang ia alami sehingga ia dapat melakukan yang lebih baik lain kali. Dengan membangun fondasi kreativitas dan keterampilan berpikir kritis yang kuat, Anda mempersiapkan anak-anak untuk memiliki keterampilan dan kesiapan yang baik untuk menghadapi tantangan yang akan terjadi di kehidupannya kelak.